TUGAS MAKALAH BIOLOGI
UMUM II
“Daur Ulang (Recycle) Sampah Anorganik”
OLEH
NAMA : WENDRA PRIATAMA
NIM :
A1C411073
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
DOSEN
PENGAMPU
Prof. Dr. Aprizal Lukman, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1A Latar belakang
Permasalahan lingkungan
merupakan isu yang tidak bisa di hindarkan. Saat ini sampah merupakan masalah
lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Bisa dikatakan sampah setiap hari di hasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga, Baik
itu sampah organik maupun anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah
yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan di berbagai tempat, dan
efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah produksi sampah
setiap tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah penduduk.
Pemerintah saat ini telah
berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Terutama masalah
sampah anorganik. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan
angka jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan
untuk menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
Makalah ini disusun
untuk memberikan pandangan mengenai dampak buruk sampah anorganik, serta cara
penyelasaiannya.
2.
Tujuan
Penulisan
Adapun yang
menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu agar :
1. Dapat
Mengetahui Pengertian Sampah dan Daur Ulang Sampah
2. Dapat Mengetahui Cara-Cara Pembuatan Daur Ulang
Sampah
3. Dapat
Mengetahui Manfaat Daur Ulang Sampah
4. Dapat
Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pembuatan Produk Daur Ulang Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1 B. Pengertian sampah.
Sampah adalah
suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah
dapat dibagi menurut jenis-jenisnya (Anonim:2012).
Setiap tahun jumlah sampah di Indonesia pada umumnya selalu bertambah, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan banyak sampah secara berlebihan.
2. Jenis-jenis sampah berdasarkan sifatnya.
a.
Sampah organik.
Sampah Organik,
yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya.
b.
Sampah anorganik
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya.
3. Pengertian daur ulang sampah
plastik.
Berbicara masalah
sampah, tentu yang ada dalam pikiran kita adalah sisa-sisa bahan yang tidak
dipakai lagi, kotor dan berbau busuk serta tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak
selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai
jual dan menguntungkan dengan cara daur ulang.
Daur ulang (Recycle) sampah plastik
adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan
tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga
adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce,nandnRecycle).
Sampai saat ini sampah plastic
merupakan sampah yang belum diketahui cara penanggulangannya. Namun saat ini
cara yang paling tepat adalah dengan mendaur ulang sampah-sampah tersebut
menjadi suatu produk yang bernilai tinggi
.
Proses atau Tahapan Daur Ulang
.Berikut
ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapatsobat lakukan:
1)
Mengumpulkan; yakni mencari
barang-barang yang telah di buangsepertikertas,botol
air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
2)
Memilah; yakni mengelompokkan sampah
yang telah dikumpulkanberdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, danplastik.
3)
Menggunakan Kembali; Setelah
dipilah, carilah barang yang masih bisadigunakan kembali secara langsung.
Bersihkan terlebih dahulu sebelumdigunakan.
4)
Mengirim; Kirim sampah yang telah
dipilah ke tempat daur ulang sampah,atau
menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senanghati
membeli barang tersebut.
5)
Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika
mempunyai waktu dan ketrampilan kenapatidak melakukan proses daur ulang
sendiri. Dengan kreatifitas berbagaisampah yang telah terkumpul dan dipilah
dapat disulap menjadi barang-barang baru
yang bermanfaat.
4.
Keuntungan
Daur Ulang Sampah Anorganik
A. Aspek Lingkungan
1. Penghematan Sumber Daya Alam
Pemenuhan
bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan
baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya
bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai
tambah lebih tinggi. Sebagai contoh, setiap ton daur-ulang baja dapat menghemat
1,5 ton biji besi dan 3,6 barel minyak atau menghemat 67% energi.
2. Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Beberapa
keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan
pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut: a.
Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan
kertas daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air,
dan menghemat energi hingga 67%. b. Usaha daur-ulang sampah anorganik
seperti kaca, plastik, kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan
sampah kota hingga 25%.
B.
Aspek Ekonomi
1. Menghemat Biaya Operasional
Pengelolaan Sampah
Daur-ulang
sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan
pembuangan akhir. Sebagai contoh, di Bandung laju daur-ulang sampah anorganik
di 38 TPS yang ada adalah sekitar 37.204 kg per minggu atau 1.939.923 kg per
tahun. Biaya satuan pengangkutan dan pembuangan akhir untuk setiap ton sampah
di Kota Bandung adalah sebesar Rp.58.540,- dan Rp.17.700,-, maka biaya pengelolaan
sampah yang dapat dihemat bisa mencapai Rp. 147 juta setiap tahun. Bila
diasumsikan laju daur-ulang sampah anorganik meningkat sampai 20% dari total
sampah anorganik yang masuk ke TPS, maka biaya yang dapat dihemat mencapai Rp.
379 juta per tahun.
2. Menciptakan Lapangan Kerja Hasil
Studi
CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan
rata-rata 35 kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total
produksi sampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yang menghasilkan
sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan lapangan kerja di sektor
informal bagi Kurang lebih 40.000 pemulung.
Selain itu
kegiatan daur-ulang sampah anorganik mampu menciptakan usaha bagi pelapak,
bandar dan pemasok. Dengan asumsi dasar bahwa seorang pelapak membeli dari
15,5% pemulung setiap harinya (CPIS, 1988), maka kegiatan daur-ulang sampah
mampu menciptakan usaha bagi sekitar 2.500 pelapak di Jakarta, dengan
keuntungan bersih yang relatif cukup besar, yaitu Rp.32.445,- setiap
hari.
3. Menyediakan Bahan Baku Bagi
Industri Daur-Ulang
Sampah
Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik
pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Sebagai
contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala besar yang membutuhkan
bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung)
dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrik kertas tersebut,
kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemulung mencapai 378.000 ton setiap
tahun yang berarti penghematan sejumlah 6 juta pohon yang seharusnya ditebang
sebagai bahan baku kertas.
BAB III
SIMPULAN
Daur ulang adalah proses tuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca
jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah
satu strategi pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama
dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse,
Reduce, andRecycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
REFERENSI
http://dimas-lionheart.blogspot.com/2011/10/manfaat-daur-ulang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar